Oleh Aris Munandar
Bapak demokrasi, pejuang untuk rakyat kecil, dan “juru
selamat” para budak adalah beberapa sisi yang dikenal dari Abraham Lincoln.
Penggalan pidatonya di Gettysburg masih diingat sampai sekarang dan banyak
dikutip pada demonstrasi rezim diktator yang menyengsarakan rakyat, kampanye
menarik hati pemilih, sampai buku pelajaran. Isinya adalah nilai-nilai dasar
demokrasi yang berbunyi, “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.”
Presiden Amerika Serikat ke-16 ini juga berjasa dalam
memimpin bangsanya keluar dari perang saudara sehingga terciptalah negara federasi
dengan menyatukan Amerika bagian utara dan Amerika bagian selatan.
Abe adalah panggilan akrab Abraham Lincoln. Lahir di
Hodgenville, Kentucky pada 12 Februari 1809 dari keluarga sederhana. Ia adalah
anak kedua dari Thomas Lincoln dan Nancy Hanks Lincoln. Ayahnya seorang tukang kayu.
Selain perjuangan dan prestasi, ada sisi lain yang
menarik dari Abe, yaitu cerita asmaranya. Ia dikenal sebagai sosok yang pemalu
di hadapan para wanita di masa remajanya. Namun, politikus berlatarbelakang
pengacara ini diketahui pernah menjalin asmara dengan beberapa wanita sebelum
menjatuhkan hati pada Mary Todd dan menjadi teman hidup sampai akhir hayatnya.
Wanita pertama tempatnya menjatuhkan hati adalah Ann
Rutledge, putri pemilik hotel kecil di wilayah New Salem. Banyak masyarakat
Amerika yang mengenal nama Ann Rutledge sebagai cinta pertama Abe. Namun Abe
harus menanggung sedih atas cinta pertamanya. Bukan karena ditolak, melainkan
Ann meinggal di usia 23 tahun.
Namun Abe tak terlalu lama larut dalam kesedihan. Wanita
dengan kulit putih bersih,bermata biru tua,berambut ikal bernama Mary Owens
adalah sosok wanita yang mengobati kekosongan hati Abe. Mereka bertemu di New
Salem saat Abe berkunjung ke pernikahan salah satu saudara perempuannya dan di
situlah kisah cinta mereka dimulai.
Abe berniat menjadikan Mary Owens sebagai istrinya.
Namun dia sedikit pesimis melihat hidupnya yang masih serba kekurangan. Ditambah
lagi Mary Owens yang merupakan anak orang kaya dan terbiasa hidup berkecukupan.
Tetapi niatnya tetap diutarakan kepada wanita tersebut.
Namun sayang, Mary Owens menolaknya. “Mary belum
sepenuhnya yakin bahwa Lincoln adalah orang yang cocok untuk menjadi suaminya.
Begitu banyak hal dari sifat dan karakter Lincoln yang tidak disukai Mary,”
tulis Ahmad Faidi dalam bukunya Abraham
Lincoln: Bapak Demokrasi Sepanjang Masa. Dua kali menjalin hubungan dan
gagal membuat Abe frustasi. Ia memutuskan untuk tidak kawin.
Namun keputusannya berubah saat ia bertemu dengan
wanita bergaun sutra di lantai dansa pada pesta perayaan perpindahan ibukota
Illinois dari Vandalia ke Springfield tahun 1839. Mary Todd namanya.
Ketertarikan membuatnya menghampiri dan mengajak Mary
Todd berdansa. Sejak saat itulah terjadi komunikasi yang intensif di antara
keduanya. Mereka beraktivitas bersama, mulai dari membaca buku sampai
berdiskusi.
Abe mengagumi Mary Todd sebagai sosok yang cerdas,
humoris, pengetahuan kesastraannya baik, dan fasih berbahasa Prancis. Begitu
juga Mary Todd yang mengagumi kepribadian Abe. Mereka seakan dipertemukan untuk
saling mengagumi dan mengasihi. Abe pun menemukan kembali semangat hidupnya.
Saat dihadapkan pada dua pria yang melamarnya, Mary
Todd menolak keduanya. Ia tetap setia pada Abe. Saudaranya terkejut melihat
Mary Todd menolak pinangan dua orang politikus kaya tersebut dan lebih memilih
Abe, seorang pemuda miskin yang tak berpendidikan. Saudaranya pun melancarkan
hasutan untuk membujuj Mary Todd menerima pinangan salah satu politikus kaya
tersebut dan di sisi lain mereka juga mencoba menjauhkannya dari Abe.
Abe pun merasa tak enak hati. Ditambah lagi dengan
kekurangyakinannya untuk menikahi Mary Todd. Ia menatakan kepada Mary Todd
bahwa ia tidak siap untuk mengawininya. Mary Todd menangis oleh perkataan Abe.
Namun air mata itu berhasil mengubah niat Abe untuk mengakhiri pertunangan
mereka. Setelah itu hubungan mereka kembali baik.
Tetapi pertegkaran-pertengkaran masih sering terjadi
dalam hubungan mereka. Akhirnya pada 1841, merka bertengkar dan memutuskan
mengakhiri hubungan. Namun keputusan itu membawa duka untuk keduanya. Kisah Penghidupan Abraham Lincoln karya
Stefant Loran mengutip surat yang dikirim oleh Abe kepada temannya yang berisi
ungkapan kegalauannya. “Saya sekarang
menjadi orang paling celaka yang hidup di dunia ini. Jika apa yang saya rasakan
dibagi-bagikan sama rata ke seluruh manusia, maka taka da lagi wajah gembira di
dunia,” tulis Abe.
Secara kebetulan setahun kemudian Abe dan Mary Todd
bertemu kembali. Mereka mulai berkomunikasi lagi dan sering bertemu. Saat
itulah Abe mulai sadar dan memutuskan untuk segera menikahi Mary Todd. Akhirnya
pernikahan terlaksana pada 4 November 1842.
Meskipun perjalanan rumah tangga mereka tidak berjalan
mulus, terbukti Mary Todd mampu mendampingi Abe, mulai dari seorang pemuda
miskin, lalu menjadi presiden hingga kematiannya akibat tertembak saat
menyaksikan pementasan teater di Washington pada tahun 1865. Dari pernikahannya
ini ia mempnyai empat anak yang sangat dibanggakannya,
yaitu Robert, William, Edward, dan Thomas.
0 komentar:
Posting Komentar